Kalurahan Purwomartani Mendeklarasikan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Advertisement
SLEMAN—Kalurahan Purwomartani, Kalasan , Sleman mendeklarasikan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masayarakat (STBM). Lewat deklarasi ini diharapkan masyarakat memiliki gaya hidup bersih dan sehat sehingga menekan angka persebaran penyakit di lingkungan tempat tinggal.
Kepala Puskemas Kalasan, Dini Thress Harjanti menerangkan deklarasi 5 Pilar STBM menjadi kegiatan yang harus dilakukan seluruh kalurahan di Kabupaten Sleman. Adapun lima indikator yang harus dipenuhi kalurahan untuk deklarasi STBM yakni stop buang air besar (bab) sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga.
Advertisement
Pada pilar stop bab sembarangan, indikator ini harus tercapai 100% bila ingin deklarasi STBM. Sementara empat pilar lainnya harus mencapai 95 persen untuk bisa melakukan deklarasi STBM.
BACA JUGA: Melihat Laut dari Atas Bukit, Ini Rute ke Puncak Segoro Gunungkidul
"Untuk bisa deklarasi, dari masing-masing pilar STBM itu tercapai angka indikator yang memang sudah distandarkan Kementerian Kesehatan maupun tingkat provinsi," katanya, di Lapangan Kalurahan Purwomartani, Minggu (27/8/2024).
Untuk mencapai standar yang dipatok, tim kalurahan melakukan berbagai pendekatan untuk mengubah perilaku masyarakat ke arah pola hidup bersih dan sehat. Di berbagai pertemuan masyarakat, lima pilar STBM coba terus disampaikan. Salah satu hasilnya adalah lonjakan pada pilar stop buang air besar sembarang yang mencapai 100% dalam kurun waktu setahun.
"Yang paling signifikan itu kemarin yang melonjaknya kelihatan nyata itu untuk pilar satunya dari tahun 2022 capaiannya 85,92 persen, di tahun 2023 [capaiannya] bisa 100 persen," kata dia.
Dini berharap dengan deklarasi STBM ini, penyakit yang dipengaruhi basis lingkungan dapat ditekan. Pasalnya berbagai penyakit bisa dipicu bila STBM tidak dilaksanakan dengan baik.
"Saya berharap lima pilar STBM ini menjadikan langkah promotif dan preventif pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan," tegasnya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan salah satu cara mengisi kemerdekaan dengan menjalankan pola hidup dan lingkungan yang bersih serta sehat. Salah satunya Kustini mengajak generasi muda untuk menjaga kebersihan selokan mataram, termasuk dari tindakan vandalisme.
"Jangan sampai corat-coret di sana dan jangan membuang sampah di sekitar sana [selokan]," ungkapnya.
Saat ini di Purwomartani kata Kustini telah melakukan upaya pemilahan sampah. Tapi dia terus mendorong agar sampah rumah tangga dapat dipilah dari rumah. "Kalau ada yang tahu membuang sampah di jalan bisa lapor ke pak dukuh dan pak lurah," katanya.
"Mari kita jaga lingkungan kebersihan yang ada. Apabila sanitasinya bersih, lima pilar ini dilaksanakan, tidak ada stunting. Karena stunting di antaranya adalah karena sanitasinya kurang bersih."
Di Sleman sudah 86 kalurahan yang melakukan deklarasi 5 Pilar STBM. "Ini sudah semua, dari 86 kalurahan di Sleman, terakhir ini," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Takeda Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dengue di Indonesia
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Kamis 7 November 2024, Cek di Sini
- Prakiraan Cuaca di Jogja, Kamis 7 November 2024, BMKG: Cerah Berawan
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Kamis 7 November 2024, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Kamis 7 November 2024, Cek Persyaratannya
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro, Taman Pintar, Terminal Jombor dan Terminal Condongcatur
Advertisement
Advertisement